Powered By Blogger

Selasa, 24 Maret 2009

Ideologi Da Vinci

Ideologi Da Vinci

Inilah pesan dari novel The Da Vinci Code karya Dan Brown, yang mengungkap ideology pelukis terkenal Leonardo Da Vinci, begitu membelalakkan mata, memberi pencerahan dan sungguh mengguncang iman. Da Vinci salah satu penjaga Holy Grail, telah menyembunyikan berbagai petunjuk dalam karya seninya. Dalam The Vitruan Man, Madonna Of the Rock, The Last Supper, Adoration of Magi dan Mona Lisa-nya, ia coba mengungkapkan tentang ‘perempuan suci’ dan pentingnya keseimbangan perempuan dan laki-laki. Da Vinci setuju dengan konsep keseimbangan dengan penggabungan laki-laki dan perempuan atau sering disebut androgini. Tidak hanya Da Vinci yang percaya tentang ‘perempuan suci’ tetapi ada nama seniman terkenal lain seperti Botticelli, Sir Issac Newton, Victor Hugo dan Jean Cocteau mereka adalah kaum pagan. Sebagai pelukis hebat, Da Vinci menyuarakan keprihatinannya terhadap penyisihan perempuan suci dari agama modern. Da Vinci kecewa pada setanisasi sang dewi oleh gereja modern, hal ini diukir dalam symbol-simbol pada lukisannya. Kalaulah Da Vinci melukis tema-tema kristiani tidak sebagai ekspresi yang dipercayainya, namun lebih sebagai tindakan komersial saja. Sebuah cara untuk mengongkosi gaya hidup mewah dengan menerima komisi-komisi menguntungkan dari Vatikan.

Jika memang ini fakta sejarahnya, saya jadi teringat dengan diskusi-diskusi seru dan pertanyaan-pertanyaan kritis saat belajar tentang Agama dan Perempuan, khususnya mata ajaran kedudukan perempuan dalam gereja Katolik. Rasanya penjelasan Dan Brown ini, menjawab semua dan atau sebuah sebab keterpinggiran kaum perempuan dari gereja. Dan tentang kehidupan Zaman Dewi, saya jadi ingat dengan upacara-upacara ritual di Bali yang selalu dipimpin oleh pedinde perempuan, patung-patung dewi, pentingnya harmonisasi dengan alam, sehingga sangat tepat bahwa suasana kedamaian di Bali, merupakan inpirasi bagi dunia sebagai tempat pemulihan dan kampanye perdamaian. Seperti itukah zaman dewi? Akankah zaman paganisme matriarchal kembali? Bukankah sekarang adalah millennium Aguarius? Entahlah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar